close

Info Penting Tentang Penyakit Crohn yang Disebabkan Infeksi

Penyakit Crohn adalah penyakit radang usus, yang tentunya dalam kategori itu sendiri menimbulkan infeksi pada saluran usus. Tidak seperti saudaranya, yakni penyakit kolitis dan ukeratif, penyakit crohn memiliki perbedaannya sendiri pada gejala maupun peranannya. 

1. Berhubungan Dengan Sistem Imun

Penyakit ini menimbulkan kerusakan di mana pun pada saluran GI. Tidak seperti kedua saudaranya yang hanya menyerang bagian usus besar. Kerusakan jaringan maupun infeksinya terjadi dari mulut sampai ke anus. Kolitis maupun ukeratif dapat disembuhkan melalui autoimun atau dicetuskan oleh tubuh sendiri. 

Crohn berhubungan dengan imunitas atau diklasifikasikan sebagai penyakit yang berkaitan dengan gangguan kekebalan tubuh. Penyakit ini dipicu oleh patogen, bukan diri sendiri. Patogen itu sendiri adalah zat asing yang masuk ke dalam saluran pencernaan.

Beberapa patogen yang telah terbukti terlibat adalah mycobakterium, poratuberculoris, pseudomonos, dan listeria. Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi pada patologi asing. Target dari sistem imun memang berkaitan pada hal tersebut. Namun, respon yang terjadi pada penyakit Crohn ini berskala besar dan tidak terkendali, sehingga dampaknya lebih mengarah pada kerusakan sel di saluran pencernaan. 

2. Terjadi Karena Disfungsional

Mekanisme yang terjadi adalah ketika salah satu patogen hadir dan mengaktifkan sistem imun tubuh, inflasi akan terjadi untuk melepaskan sitokin yang tugasnya adalah mentransmisikan pesan antar sel. Sitokin ini akan merespon peradangan atau inflamasi, kemudian menarik peradangan-peradangan lainnya, seperti makrofag yang melepaskan kembali senyawa-senyawa peradangan. Jenisnya adalah ratikal dan prutcase. Pada intinya, penyakit ini adalah disfungsional. 

3. Gejala 

Penderita umumnya akan mengeluhkan nyeri pada kuadran kanan bawah, posisi yang terkena dampak itu sendiri. Penyakit ini biasanya menyerang bagian ileum. Selain itu, penderita akan mengalami diare atau mengeluarkan tinja yang berdarah. Usus besar memang berfungsi untuk menyerap air. 

Jika sel-selnya rusak, usus besar tidak dapat berfungsi dengan semestinya, sehingga air banyak dikeluarkan bersama tinja dan menimbulkan diare. Usus halus akan menderita malabsobsi. Nutrisi tidak dapat diserap dengan baik. 

Penderita juga akan kehilangan nafsu makan, mengalami penurunan berat badan, dan demam. Ada pula gejala yang timbul dengan manifestasi di luar usus, seperti kulit. Gejala bisa berbeda, tergantung bagian pencernaan mana yang terpengaruh.

4. Faktor Pemicu

Usia yang pernah menjadi puncak pada penderita penyakit berikut adalah 20-30 tahun, usia di bawah 50 tahun. Mayoritas penderitanya berkulit putih dan telah memiliki riwayat pada penyakit tersebut. 

Perokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjangkit. Sebagian besar memang terpengaruh oleh faktor genetik atau lingkungan. 

5. Perawatan dan Terapi

Seperti penyakit yang lainnya, pencegahan penyakit Crohn harus dimulai dengan memenuhi asupan nutrisi yang baik untuk tubuh. 

Penyakit ini akan melibatkan obat-obatan antiinflamasi dan antibiotik yang akan membantu untuk mengontrol bakteri di usus, serta menekan atau mengurangi respon imun. Terapi akan membiarkan usus beristirahat, sehingga pemulihan peradangan dapat benar-benar dilakukan. 

Setelah itu, penanganan dengan imunosupreson (kortikosteroid) untuk pasien yang telah mengalami gejala parah. Jika masih belum efektif, tenaga medis akan mempertimbangkan tindakan pembedahan. Operasi dapat memperbaiki gejala hanya untuk sementara waktu. Penyakit Crohn dapat cenderung kambuh dengan gejala-gejala yang sama. 

Itulah beberapa penjelasan mengenai penyakit Crohn yang sangat berbahaya bagi sistem pencernaan. Selalu jaga pola hidup sehat dalam setiap kegiatan maupun kesibukan. Berikan asupan yang baik untuk tubuh, sehingga sistem imun dapat menjalankan perannya dengan baik dan semestinya. Selalu waspada karena penyakit, seperti crohn dapat menyerang kapan saja.

Tinggalkan komentar